Perbedaan Tiktok dan Snack Video — Beberapa tahun terakhir kita telah berkenalan dengan Tiktok yang perlahan-lahan bertransofrmasi menjadi raksasa sosial di dunia. Hampir semua generasi muda sekarang memakai platform tiktok untuk mencari hiburan maupun eksistensi. Kehadiran tiktok berawal dari daratan Tiongkok. Pengembangnya adalah Toutiao dan Bytedance yang merupakan perusahaan dari Tiongkok dengan server di Singapura.
Publik di jagat dunia maya kembali disuguhkan pada inovasi platform social video yang berasal dari Tiongkok lagi. Baru-baru ini seringklai netizen membanding-bandingkan antara Tiktok dan Snack Video. Aplikasi ini seperti halnya tik tok ternyata juga mempunyai fitur yang menggiurkan penggunanya. Bahkan aplikasi ini kemungkinan besar akan menyaingi tiktok karena memiliki fitur berupa pemberian koin kepada pengguna. Cukup menarik bukan?
Aplikasi snack video pengembangnya adalah perusahaan asal China bernama Kuaishou Technology dengan investornya adalah Internet Tencent Technology. Yang menarik adalah dua pengembang yakni Kuaishou dan Bytedance merupakan perusahaan yang juga bersaing merebut pasar sosial media di China. Alhasil dua aplikasinya yakni Tiktok dan Snack video menjadi berkompetisi. Lalu apa perbedaan tiktok dan sncak video yang harus kita tahu? Yuk simak beberapa kelebihan dan kelemahan dari masing-masing platform.
Tik Tok vs Snack Video
Belum lama snack video masuk ke belantara sosial media di Indonesia. Terhitung baru awal tahun 2020 aplikasi ini mulai terdownload oleh penggunanya di Indonesia. Namun aplikasi ini mencatatkan rekor penginstalan yang mencengangkan karena pemasarannya yang mengerikan. Bahkan aplikasi pendatang baru ini sanggup menorehkan jumlah pengguna baru terbanyak di android.
Tentunya seringkali dua aplikasi yakni tiktok dan snack video sering dibanding-bandingkan. Apalagi keduanya punya banyak kemiripan, seperti sama-sama dari China, sama-sama berbentuk visual platform, dan masih banyak lagi kemiripan lainnya. Di bawah ini ada beberapa perbedaan antara kedua aplikasi;
Perbedaan Antara Tiktok dan Snack Video
Durasi Video Maksimal
Tidak ada perbedaan mencolok dalam hal durasi maksimal videonya, sebab perbedaan itu hanya 3 detik saja. Tiktok punya batas video maksimal sepanjang 60 detik, sedangkan snack video Cuma 57 detik saja. Tentu ada motif di balik jumlah durasi maksimal ini. Namun kita sendiri belum mengetahui apa sebab perbedaan durasi video tiktok dan snack video.
Algoritma Tiktok dan Snack Video
Perbedaan paling mencolok antara kedua aplikasi adalah dalam hal algoritmanya. Apabila kita sering main tiktok tentu ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap performa sebuah postingan, seperti interaksi dengan penonton, keterkenalan pembuatnya, dan kualitas videonya.
Snack video lebih cocok untuk para konten kreator pemula karena siapapun punya peluang kontennya dapat naik atau FYP kalau di tiktok. Algoritma di dalam snack video adalah siapa yang punya video paling bagus kualitasnya tentu akan naik ke dalam rekomendasi di beranda penonton.
Snack video ini memberi keleluasan bagi kreatornya untuk ikut serta dalam membangun aplikasi tersebut melalui video-video yang berkualitas. Oleh karena itu aplikasi ini sering disebut sebagai panggung bagi calon bintang, dan bukan sekadar panggungnya para bintang.
Sebutan dari Para Penggunanya
Mungkin kita mengenal pengguna tiktok sebagai seleb tiktok atau tiktokers. Sedangkan dalam snack, ada istilah khusus bagi penggunanya yakni snackers. Dan saat ini sudah banyak sekali para snacker dari seluruh Indonesia yang terkenal dapat membuat konten yang menarik pengguna di negara lain.
Baca Juga : Ide Konten Tiktok yang Menarik
Nama Trending-nya Juga Beda
Kita mengenal sesuatu yang trending di tiktok sebagai challenge atau sebuah tantangan. Tantangan di tiktok ini adalah kunci bagi kita untuk bisa terus beradaptasi dengan algoritmanya. Kalau di dalam snack video kita mengenal beberapa istilah seperti Gebyar Ramadhan Snack, Snack Weekly Star, serta Original Rising Music Tallent.
Kalau tiktok kita ditantang untuk menyesuaikan diri melalui challenge, justru di snack kita dibolehkan ikut semacam lomba atau pencarian bakat untuk dapat masuk dalam sebuah keviralan. Jadi di snack video yang diutamakan selain kualitas video juga bakat dari masing-masing kreator.
Tiktok dan Snack Video Apakah Bisa Menghasilkan Uang
Menurut beberapa sumber yang kami lansir, ternyata keduanya sama-sama digadang pernah menawarkan reward kepada kreatornya berupa koin video. Kalau snack video memang memberikan kesempatan pada kreator atau kepada talent untuk mendapatkan uang melalui koin yang sudah mereka dapatkan. Skemanya adalah sebagai berikut; kalau seorang talent memperoleh koin, entah itu dari acara-acara tertentu semisal rising star, maka ia dapat menukat koin tersebut melalui OVO atau Gopay untuk menjadi tunai. Alhasil banyak orang mulai tergoda dengan hal ini karena snack tidak mensyaratkan modal awal yang harus disetor.
Beda lagi dengan ceritanya Tiktok cash yang sempat menggegerkan dunia maya karena memberi kesempatan kepada pengguna tik tok untuk memperoleh dana cas. Ternyata dari beberapa pengalaman orang, banyak yang tertipu dengan tiktok cash ini. Mereka harus menyetorkan dana awal agar mendapatkan kesempatan untuk memperoleh poin. Tapi poin tersebut tidak kunjung mereka dapatkan, plus modal yang telah tersetor pun tidak dapat mereka ambil.
Itulah yang dapat kami kumpulkan mengenai perbedaan tiktok dan snack video. Kami tidak akan menilai mana yang lebih baik dan mana yang lebih jelek, karena semuanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun kami akan menilai dalam kaitannya dengan platform untuk berjualan.
Pilih Snack Video atau Tiktok untuk Marketing
Sepertinya kalau kita gunakan untuk berjualan maka tiktok lebih powerful sebagai sarana digital marketing. Sebab platform ini, meskipun susah untuk monetisasi, tapi lebih memungkinkan kita untuk menerakan strategi pemasaran. Perbedaan nya dengan snack video, adalah aplikasi ini kurang dapat kita gunakan untuk strategi marketing sebab lebih menekankan pada pencarian bakat.
Tiktok tetap menjadi aplikasi yang menarik dan mudah untuk sarana pemasaran. Sebab algoritmanya hampir seperti instagram, yang sangat menyukai konten-konten dengan jenis interaksi dan tidak sekadar kualitas saja.
Tiktok yang menawarkan algoritma berdasarkan interaksi ini lebih memungkinkan kita gunakan sebagai media pemasaran yang menuntut komunikasi yang intens antara penjual dan pembeli. Sebuah komunikasi menandakan ada permintaan dan penawaran yang kemungkinan akan menjadi branding atau bahkan selling.
Sedangkan itu semua tidak dapat kita lakukan di snack video karena platform ini lebih menjadi semacam panggung bagi individu-individu untuk mencari eksistensi dan menunjukkan bakatnya. Sebenarnya ada kemungkinan platform ini menjadi sebuah sarana marketing, kalau memang kita mempunyai sebuah personal brand yang mewakili produk kita. Namun mengkaitkan antara personal dengan produk yang kita jual.
Bagi kamu yang ingin berjualan dengan kedua platform berikut ini harus tahu betul bagaimana kelebihan, kekurangan, dan perbedaan yang ada. Sebab tanpa pengetahua tersebut nantinya akan kesulitan dalam menentukan strategi yang tepat. Semoga bermanfaat buat bisnis kamu.