Pelajaran Bisnis dari Itaewon Class , Belajar Bisnis dari Drama Korea

pelajaran bisnis dari itaewon class

Siapa penggila drakor yang tidak kesengsem pada aksi Park Seo-joon dalam serial drakor yang satu ini? Ternyata kita bisa memetik pelajaran bisnis dari Itaewon Class. Drakor ini telah berhasil menghipnotis pemirsa dalam 16 serinya yang tayang antara rentang Januari hingga Maret 2020. Seri drakor yang dibintangi oleh Park Seo-joon dan Yoo Jae-Myung ini berkisah tentang perseteruan bisnis antara ‘langit’ dan bumi, antara Park sae-Royi (Seo-joon )dan Jang Dae-hae (Jae-myung). Kenapa antara langit dan bumi? Karena perseteruan antara keduanya sangat tidak apple to apple. Sangat tidak sebanding untuk dipersaingkan. Sebenarnya kedua tokoh ini mempunyai satu kesamaan lho, yakni keduanya sama-sama merintis bisnis dari nol. Bagi yang sudah melihat ke-enam belas serinya pasti akan paham bagaimana usaha Park Sae Royi untuk bangkit dari keterpurukan yang disebabkan oleh Jang Dae-hae. Begitupun Jang dae-hae. Dia juga merintis bisnis dari nol dan tidak mau perusahaannya (Jangga), dirontokkan oleh Park Sae Royi, si ‘anak kemarin sore’.

Tulisan ini akan mengulas pelajaran bisnis dari drama korea Itaewon Class tersebut. Salah satu pelajaran bisnis dari itaweon class yang bisa kita petik adalah tentang pentingnya persaingan secara sehat dalam berbisnis. Drakor Itaewon Class sebenarnya berkisah tentang senioritas dan junioritas dalam bisnis. Seringkali bisnis yang sudah mapan tidak mau menerima kritik dan saran dari mereka yang masih muda dan penuh inovasi. Perseteruan antara senior dan junior tersebut  menjadi sebuah personifikasi yang hidup di dua tokoh utama tadi. Drakor tersebut mengajarkan kepada kita untuk selalu professional agar bisnis dapat berkembang lebih besar lagi. Contoh dari kegagalan bisnis terlihat dari kegagalan Jang Dae Hae dalam membentuk putranya menjadi penerus bisnis.

Baca juga :   Tips Sederhana Tajir Melintir ala Dewa Eka Prayoga

Tragedi kehilangan sang ayah, telah membuat Park Saeroyi mempunyai dendam kesumat dan berniat meruntuhkan bisnis Jangga

Sang penerus Jangga, Jang Geun-won adalah teman semasa sekolahnya Park sae-royi. Keduanya sudah sering berkonfrontasi semasa sekolah dulu. Dahulu Ayah Park Saeroyi terpaksa melepas posisinya dalam Perusahaan Jangga karena perkelahian antara Park dan Jang Geun-won. Akhirnya Park Saeroyi dan ayahnya berniat mendirikan kedai sendiri, setelah keluar dari Jangga. Tetapi niat tersebut tidak sempat terlaksana karena ayah Park Saeroyi meninggal lebih dulu akibat tabrakan dengan orang suruhan Jang Geun-won.

Tokoh utama dalam serial ini, Park Saeroyi, harus hidup sebatang kara. Tragedi ini menyebabkan ia mempunyai dendam kepada perusahaan Jangga karena telah merenggut sang ayah dari sisinya. Dendam ini terus membara dalam diri Park Saeroyi sampai ia harus mengawali proyek untuk menjatuhkan Perusahaan Jangga. Tekad Saeroyi sangat besar hingga ia tidak peduli lagi dengan sekolahnya. Ia bertekad mengumpulkan modal untuk bisnis dengan menjadi kuli angkut di pelabuhan. Yang paling menyedihkan ialah ketika ia harus meninggalkan Oh Soo-ah, kekasihnya, untuk membalaskan dendamnya pada Jangga. Drakor ini mengajari kita bahwa sebuah mimpi memang butuh pengorbanan yang besar untuk mencapainya. Bukan hanya ketidaknyamanan, tetapi juga harus berkorban orang-orang yang tersayang. Sampai di sini kita mendapat dua pelajaran bisnis dari Itaewon Class yakni tekad dan mental baja serta senioritas dalam bisnis.

Pelajaran bisnis dari Itaewon Class lainnya adalah tentang persaingan dalam bisnis

Pelajaran bisnis dari Itaewon class selanjutnya adalah tentang persaingan yang sehat dalam bisnis. Selepas Park Saeroyi bekerja di kapal, ia berniat mendirikan kedai kecil-kecilan yang menjadi harapannya untuk membalas dendam pada Jangga. Kedai tersebut bernama Danbam. Sebuah kedai kecil di jalanan Itaewon yang nantinya akan mempertemukannya dengan kolega-kolega bisnis yang luar biasa. Park Saeroyi tetap teguh untuk mempertahankan bisnisnya sekalipun pihak Jangga menganggu kedainya dengan berbagai cara, seperti menaikkan sewa kontrakan, termasuk menikung digital marketer-nya Danbam yakni si cantik, Jo Yi-seo. Kedai Danbam pada awal pembukaan sangat tidak laku dan jauh dari harapan Park Saeroyi. Banyak sebab sebenarnya, terutama karena ketiadaan promosi yang memadai. Hanya spanduk kecil, serta selebaran untuk mempromosikan kedai ini. Cerita berubah manakala Park saeroyi menemukan Jo Yi-seo secara tidak sengaja yang akhirnya menjadi karyawan paling produktif di Danbam.

Baca juga :   Ini Lho Tujuan dan Manfaat SEO Selain Supaya Entuk (Dapet) Orderan

Pelajaran bisnis dari itaweon class selanjutnya adalah tentang digital marketing. Yapp, bisnis di era sekarang tidak akan mendatangkan omset maksimal apabila tidak melakukan pemasaran secara digital. Danbam memperoleh omset maksimal saat di dalamnya terdapat Jo Yi-seo yang merupakan seorang selebgram terkenal di kota tersebut. kemampuan Jo Yi-seo untuk memperkenalkan sebuah produk ternyata mendatangkan keuntungan bagi Danbam yang merupakan harapan terakhir dari Park Saeroyi. Cerita menjadi melankolik karena ternyata Jo Yi-seo yang sangat kekinian dan penuh inovasi ternyata menyukai boss-nya, Si Park Saeroyi. Gabungan kemampuan keduanya membuat Jangga kelabakan dan khawatir kedai kecil tersebut akan mengalahkannya suatu hari kelak.

Mimpi buruk Boss Jangga benar-benar terjadi manakala si putra mahkotanya Jang Geun Woon harus masuk penjara. Sang putra masuk penjara atas kasus tabrak lari yang pernah dilakukannya terhadap ayah Park Saeroyi. Tapi tidak sampai di sini. Sekalipun Jangga tidak punya penerus, ia tetap bersikeras ingin mencegah berkembangnya bisnis Danbam milik Park Saeroyi. Dalam sebuah kompetisi memasak antar kedai di televise korea, bertemulah Jangga dan Danbam dalam satu meja. Mereka berkompetisi untuk menghasilkan menu terenak yang menjadi ciri khas masing-masing. Park Saeroyi sudah memberikan resep terbaik pada kokinya agar kompetisi tersebut dapat mereka menangkan.

Tidak menutup kemungkinan bisnis kita akan dikalahkan oleh pendatang baru yang lebih kreatif dan inovatif

Pada akhirnya kompetisi memasak tersebut dimenangkan oleh Danbam. Sebuah pukulan telak bagi Jangga, karena ia harus kalah oleh kedai kecil yang menjadi saingannya. Seiring waktu perusahaan Jangga mulai collapse atau bangkrut. Hal ini disebabkan oleh semakin tuanya si Boss Jangga, serta perebutan saham antara kolega-koleganya. Park Saeroyi berhasil mengambil kesempatan emas dengan menanam saham di perusahaan Jangga. Ia meminta saran pada teman semasa sekolahnya dulu terkait pembelian saham tersebut. Boss Jangga kalut karena tidak memperhitungkan hal tersebut. Pada akhirnya pelan-pelan Park Saeroyi berhasil membeli saham Jangga hingga 50%. Niat awalnya ingin menghancurkan Jangga tidak jadi terlaksana. Tapi keadaan tersebut pelan-pelan membuat Jangga tidak berkutik dan akhirnya mengakui kelebihan Danbam.

Baca juga :   Domain Yang Bagus Untuk Bisnis

Pada akhirnya Park Saeroyi berhasil mengembangkan bisnis Danbam hingga taraf yang tidak pernah terbayangkan. Danbam berubah menjadi sebuah bisnis besar dengan cabang berada di banyak kota. Pelajaran bisnis dari Itaewon Class memang sangat menginspirasi banyak orang. Kita dapat belajar tentang ketidakmungkinan yang berubah menjadi kenyataan. Kita juga belajar tentang pentingnya membangun relasi dengan semua orang tanpa terkecuali. Park Saeroyi berteman secara tidak sengaja dengan Lee Ho Jin, yang kelak akan memberi saran yang berharga ketika Saeroyi membeli saham Jangga. Selain itu pelajaran bisnis dari Itaewon Class adalah tentang persaingan yang sehat. Meskipun kita punya modal yang kuat tentu tidak boleh semena-mena pada competitor. Kalau sampai lengah sedikit saja, bisnis kita akan tergulung oleh mereka.

Bagi yang belum menonton, selamat menonton dan ambil pelajaran bisnis dari Itaweon Class.