Cara Menjadi Selebgram IG untuk Pemula

Cara Menjadi Selebgram IG untuk Pemula

Apa yang terlintas di benak kita saat mendengar kata “selebgram”? Orang berduit banyak seperti Raffi Ahmad? Followers jutaan seperti Anya Geraldine? Atau Akun instagram centang biru seperti Christiano Ronaldo? Tentu mereka semua adalah contoh kisah sukses branding personal via Instagram. Selebgram sendiri berasal dari kata Seleb dan Instagram. Kita dapat katakan bahwa Selebgram adalah orang yang populer di atau melalui platform Instagram. Banyak orang mengimpikan bahkan mengirikan enaknya jadi seorang selebgram. Bisa makan-makan di banyak tempat, dibayar pula. Bisa traveling ke luar pulau, dibiayai. Dan banyak hal lainnya yang kita harapkan suatu saat dapat terjadi pada kita. Namun tahukah kita bahwa semua itu bukan sesuatu yang Cuma-Cuma dan jatuh dari langit? Tulisan singkat ini akan mengulas mengenai mindset yang harus dibangun sebelum menerapkan cara menjadi selebgram IG untuk pemula.

Sesuatu yang ada di balik keglamoran dan kemewahan hidup selebgram adalah sebuah rahasia yang tidak banyak orang tahu. Boleh kita mengibaratkan kehidupan selebgram laksana gunung es yang ada di samudera. Kita bisa melihat permukaan gunung es, nampak kecil dan tidak berbahaya. Namun jauh di kedalaman laut terdapat setumpuk hal yang bisa disepelekan begitu saja. Selebgram adalah orang yang banyak mengorbankan kehidupan pribadinya untuk para fans. Untuk para followers. Mereka senantiasa dituntut untuk berubah seiring dengan permintaan fans maupun publik pada umumnya. Itulah konsekuensi dari seorang publik figure. Oleh karenanya, sebelum menerapkan cara menjadi selebgram IG, ada baiknya para pemula melihat sekelumit kehidupan para publik figur yang tidak jarang penuh pengorbanan dan air mata.

Baca juga :   Pengen Cari Oleh-oleh Khas Jogja? Ke Bagbone Handcrafts Saja

Sepenggal kisah pilu dari dunia bisnis hiburan yang luput dari perhatian orang, cara menjadi selebgram IG pemula

Beberapa bulan lalu sempat tersiar kabar dari Negeri Ginseng tentang anggota Idol Grup yang nekat bunuh diri karena bullying yang dilakukan oleh fans. Bayangkan, fans sendiri bahkan tega membully idol-nya. Karena penampilannya sering dikomentari dengan nada miring oleh netizen, akhirnya sang idol memutuskan untuk mengakhiri hidup. Itulah sepenggal kisah pilu dari dunia bisnis hiburan yang sangat luput untuk diperhatikan orang.

Menjadi seorang selebgram ataupun public figure tidak hanya persoalan, Foto -> Edit -> Tulis Caption -> Posting, semata. Tetapi juga perjuangan untuk tetap hidup sesuai harapan publik. Di balik glamornya hidup seorang selebgram ternyata ada segudang pekerjaan di balik layar yang harus mengorbankan tenaga, fikiran, dan finansial. Para selebgram setiap harinya menyibukkan diri dengan puluhan to do list untuk mempersiapkan konten. Karena padatnya kesibukan akhirnya mengurangi kesempatannya untuk berinteraksi dengan anggota keluarga. Sudah bukan rahasia lagi bahwa keintiman relasi sepasang kekasih di dunia maya, belum tentu sepadan dengan kehidupan aslinya. Ini kisah nyata. Banyak pasangan selebriti yang di depan publik kelihatan akur-akur saja, ternyata menyimpan masalah pelik soal rumah tangga. Semua itu karena kemesraan bagi mereka telah menjadi semacam komoditi yang laku di luar. Namun di dalam senantiasa ada problem yang tidak banyak orang tahu.

Beberapa minggu lalu sempat ada beberapa selebgram ataupun influencer mengeluhkan merosotnya jumlah followers mereka sejak pandemi tahun 2020. Banyak faktor penyebabnya, salah satu yang paling berpengaruh adalah berubahnya algoritma Instagram yang tidak lagi melihat performa postingan dari jumlah followers, namun dari banyaknya interaksi. Untuk mengatasi hal tersebut maka seorang selebgram memerlukan strategi digital marketing. Ini yang paling susah, karena strategi tentunya melibatkan banyak pakar yang biaya sewanya tidak murah. Mulai sekarang jauhkan pikiran-pikiran yang bilang bahwa selebgram itu hidupnya enak. Sebelum menjadi selebgram kita harus tahu permasalahan mereka sebelum menerapkan cara menjadi selebgram IG, terutama untuk pemula.

Baca juga :   Cara Menaikan Rating Website dengan Ikut Pekan Raya SEO KDJ

Selebgram harus mempunyai modal finansial yang tidak sedikit

Selain harus menyiapkan modal finansial yang besar, proses perancangan konten juga membutuhkan konsistensi tim sekaligus networking atau jaringan yang luas. Seorang selebgram akan kesulitan apabila dia tidak mau bekerjasama dengan orang lain yang selebgram maupun yang bukan selebgram. Mereka harus rela berbagi popularitas untuk menutupi kekurangan yang dia miliki. Karena tuntutan publik tidak serta-merta hanya dia sendiri yang punya. Seorang paling berbakatpun tidak akan bisa memenuhi harapan publik apabila ia tidak berkolaborasi dengan pihak lain.

Selebgram memang menjadi salah satu varian pekerjaan baru, yang cukup populer baik di Indonesia maupun dunia. Banyak yang menanggap pekerjaan mereka mampu mempengaruhi banyak orang dan mengarahkan opini publik.  Ini tidak sepenuhnya benar, karena publik juga memiliki logika dan seleranya sendiri. Justru dengan menjadi selebgram, mereka telah merelakan diri untuk mengikuti selera publik. Apabila konten mereka tidak memenuhi kriteria, maka siap-siap untuk hengkang dari panggung persaingan.

Begitu pula dengan konsep Instagram untuk Jualan. Agar mempunyai engagement yang tinggi kita harus senantiasa menyesuaikan diri dengan permintaan pasar, selain kita juga harus membangun brand company yang kuat agar orang lain bisa mengenal. Memang susah menjadi sosok/lembaga di dunia maya. Kita harus bisa (di waktu yang sama) memenuhi selera banyak orang, tetapi juga  mempunyai ciri khas yang membedakan dengan yang lain. Maka dari itu para pelaku bisnis mengenal konsep Bench Marking, atau Riset Kompetitor. Tujuannya adalah melihat yang mana contoh produk sosmed yang bagus untuk kita tiru (bukan menjiplak). Setelah itu kita masih harus memasukkan ciri khas produk kita sebelum produk tersebut tersebar luas di dunia maya.

Baca juga :   Cobaan dalam Memulai Usaha yang Mungkin Akan Kita Hadapi

Berubahnya algoritma instagram turut mempengaruhi penghasilan selebgram, kecuali ia mampu merespon perubahan yang ada

Selebgram tidak hanya harus menyesuaikan diri dengan selera followers, tetapi juga aturan dan algoritma dari Instagram. Berubahnya algoritma instagram otomatis akan berpengaruh terhadap monetisasi akun. Otomatis penghasilan dari instagram akan berkurang. Apabila seorang selebgram tidak ada penghasilan selain dari IG, maka performa akunnya akan turun. Apabila sudah turun maka besar kemungkinan mereka akan tenggelam untuk selama-lamanya. Sudah banyak kisah selebgram yang mendadak terkenal untuk selanjutnya hilang tak berbekas karena kalah bersaing dengan yang lain.

Masih ada yang ingin menerapkan cara menjadi selebgram IG untuk pemula? Mulai kini kita harus menyiapkan setidaknya waktu dan sikap pantang menyerah. Dunia industri digital memang menuntut kita untuk berubah cepat. Barang siapa tidak bisa mengikuti maka akan tergilas. Barang siapa yang berhenti berinovasi akan tertinggal. Waktu mempunyai peran yang penting di sini. Telat sepersekian menit, maka akan menjadi lain ceritanya. Selain faktor kerja keras, memang ada faktor keberuntungan di dalam industri digital. Kita sudah sering melihat artis dadakan yang tenar dalam semalam. Mereka adalah orang yang memanfaatkan momentum dengan baik. Namun persiapan untuk mempertahankan popularitas sama sekali belum tersiapkan. Akhirnya harus rela tersisih lagi dari jagat digital.

Kerja keras pun belum cukup. Sebagai seorang yang mengidamkan menjadi selebgram tentunya harus kerja cerdas. Bagaimana melakukannya? Caranya adalah lakukan yang tidak orang lain kerjakan. Bekerjalah seefisien mungkin. Kuncinya tentu adalah pantang menyerah untuk terus belajar dan mencoba. Selamat datang di dunia digital. Selamat datang tahun 2021.