Etos Kerja Orang Jepang – Negara Jepang kita kenal sebagai salah satu negara yang memiliki etos kerja paling hebat di dunia. Etos kerja orang jepang sangat luar biasa ini menimbulkan suatu dampak yang besar. Dampak dari semua itu adalah kemajuan teknologi dan penguasaan teknologi, serta mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara Jepang itu sendiri. Berikut ini adalah makna etos kerja orang Jepang.
Kata etos sendiri memiliki arti moral atau menunjukkan karakter moral dalam bahasa Yunani. Dalam bahasa Yunani kuno dan modern, etos memiliki arti sebagai keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang membentuk karakter seseorang.
Etos kerja bagi masyarakat Jepang tidak hanya bermakna harafiah. Tetapi mereka sudah menerapkannya sebagai prinsip hidup. Hal ini terbukti, bagaimana orang Jepang menanamkan prinsip Bushido dalam seluruh aspek kehidupannya. Bushido sendiri adalah semangat yang mengangkat kode etik kepahlawanan golongan Samurai. Bushido dimaknai sebagai sikap rela mati demi negara/kerajaan dan kaisar. Bushi artinya militer atau tentara, sedangkan do artinya jalan atau cara.
Bushido sebagai prinsip telah tertanam dalam kehidupan masyarakat Jepang sejak dulu. Mereka menanamkam prinsip Kennin, yaitu kegigihan atau ketekunan, lalu Shinnen, yaitu keyakinan akan diri sendiri,Shincho, yaitu kepedulian dan kebijaksanaan, Seigi, yaitu keadilan dan kebenaran Sessei, yaitu kesederhanaan dan keseimbangan, Jizen, yaitu perbuataan baik dan amal, dan Kibo, yaitu harapan dan optimisme.
Prinsip ini yang menjadikan masyarakat Jepang memiliki etos kerja dan daya hidup yang luar biasa. Mereka sangat tangguh dalam menghadapi segala bentuk masalah kehidupan yang datang silih berganti. Selain prinsip Bushido kita juga perlu belajar etos kerja lainnya dari masyarakat Jepang. Contoh ini kemudian bisa kita terapkan dalam menjalankan bisnis.
Makna Etos Kerja Orang Jepang dalam Bisnis
- Ikigai
Ikigai memiliki arti atau istilah untuk mewujudkan gagasan kebahagiaan dalam hidup. Atau bahasa lain, bahwa Ikigai merupakan konsep kebahagiaan dalam bekerja. Ikigai melambangkan keseimbangan dalam empat faktor yang mempengaruhi kepuasan dan motivasi seseorang, yaitu passion, keahlian, permintaan dan nilai. Prinsip ini adalah keseimbangan antara hal yang menjadi keahlian, hal yang bisa menjadi sarana mendapatkan uang, dan apa yang dunia perlukan dan apa yang mereka sukai.
Ikigai sendiri berasal dari kata “iki” yang artinya hidup, dan “kai” yang berarti realisasi dari setiap mimpi/harapan. Jika mau kita definisikan, bisa jadi konsep tersebut memiliki arti menemukan tujuan hidup.
Ikigai merupakan sebuah terminologi yang memasukkan ide kebahagiaan dalam kehidupan. Secara sederhana, seseorang akan memiliki motivasi untuk bangun pagi jika mengetahui secara jelas tujuan yang akan dicapai. Sehingga, jika seseorang menjadikan pekerjaan sebagai ikigai mereka, maka itulah yang menjadi alasan mereka untuk bangun pagi hari setiap hari.
Meski orang-orang Jepang terlihat sangat senang bekerja, bukan berarti semua menjadikan pekerjaan sebagai ikigai mereka. Nilai seseorang dalam hidup bisa berarti pekerjaannya – namun tentu saja tidak terbatas pada hal itu saja.
Ikigai adalah proses panjang untuk meraih kepuasan dan memaknai tujuan hidup. Capaian akhir dari konsep ini bukan selalu soal materi, tetapi bagaimana agar kita merasa bahagia dan termotivasi setiap waktu.
Prinsip Orang Jepang dalam Bisnis Selanjutnya adalah;
- Kaizen
Kaizen cenderung lebih identik dengan konteks bisnis. Di mana kita harus terus melakukan pengembangan serta evaluasi secara terus-menerus. Tetapi, filosofi kaizen juga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kaizen memiliki arti bahwa seseorang harus terus melakukan pengembangan pada kemampuan diri dan selalu melakukan perbaikan dalam segala.
Terdapat beberapa langkah utama dari penerapan filosofi kaizen. Pertama adalah pembuatan standar atas seluruh aktivitas yang ada, kemudian mengorganisir sehingga dapat terulang terus menerus secara konsisten. Kedua, filosofi kaizen dapat tercipta saat ada proses pengukuran akan segala sesuatu yang bisa masuk hitungan, seperti jumlah waktu yang kita perlukan dan keuangan.
Langkah yang ketiga adalah melakukan perbandingan dari hasil yang sudah capai dn standar yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya adalah inovasi atau mencari cara baru yang tentunya lebih baik dan lebih efektif dalam mencapai target yang sama atau bahkan lebih tinggi.
Dengan menemukan cara kerja yang baru, kita membuat ulang standar baru yang lebih baik sesuai keefektifannya sebagai langkah kelima. Terakhir, ulangi keseluruhan langkah dari filosofi kaizen diatas agar diri kita dapat terus menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
- Keishan
Mirip dengan kaizen, bahwa prinsip keishan fokus pada menekankan pentingnya perubahan dan peningkatan yang konsisten dalam bekerja. Namun, poin utama dari keishan adalah pada kreativitas, daya inovasi, dan produktivitas.
Keishan mencoba mengajarkan kita agar tidak pernah berhenti belajar sehingga mampu menghasilkan karya-karya yang unik, kreatif, dan bermanfaat. Etos kerja ini pasti sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang bekerja maupun dalam menjalan bisnis.
Inspirasi juga menjadi suatu hal yang membuat Jepang lebih maju dari negara lain
Prinsip ini menekanan untuk jangan pernah berhenti mencari inspirasi. Setiap kali menemukan sesuatu yang dapat menjadi solusi dan pengembangan bagi pekerjaan, kita bisa simpan di sekitar meja kerja. MIsalnya ada artikel yang bagus, simpan tautannya, cetak artikel tersebut, kemudian letakkan di sekitar ruang kerja. Jika ada sebuah video yang keren? Bisa kita simpan tautannya, tonton videonya, dan bagikan kepada orang lain apa yang kita dapatkan dari video tersebut.
Prinsip ini mengajarkan kita untuk selalu mencari hal-hal baru dan jangan pernah meremehkan hal kecil. Dari hal-hal ‘kecil’ ini kita bisa saja menemukan inspirasi yang mengembangkan kreativitas kita.
- Ganbatte
Ganbatte kudasai! Kata-kata ini merupakan ungkapan atau ucapan motivasi yang menjadi pegangan masyarakat Jepang. Ganbatte sendiri berasal dari kata ganbaru yang memiliki arti berusaha. Ungkapan ganbatte sering orang Jepang gunakan untuk menyemangati orang yang sedang berjuang, karena ungkapan ini memiliki makna teruslah berusaha sampai tujuan tercapai.
Tetapi sebenarnya ungkapan ganbatte sendiri jauh lebih filosofis dari sedear ungkapan penyemangat. Di Jepang, dengan masyarakat sudah sedari kecil dibiasakan untuk semangat menjalani hidup. Berbagai masalah dan beban pekerjaan atau sekolah harus dibiasakan untuk bisa selesai tepat waktu dan dikerjakan dengan sebaik mungkin. Hal ini yang membuat masyarakat Jepang memiliki etos kerja pantang menyerah dalam melakukan pekerjaan apapun.
Prinsip ganbatte membuat orang Jepang tidak akan menyerah dalam menyelesaikan segala sesuatu hingga titik akhir. Maka dari itu, seseorang tidak akan bisa berkembang tanpa berusaha untuk menembus batas yang sering kali kita kira sebagai titik puncak. Jadi, prinsip ganbatte ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik dan terus berusaha hingga target yang kita incar terpenuhi, bahkan terlampaui.
Orang Jepang terkenal jujur dalam setiap aspek kehidupan
- Makoto
Kata Makoto bisa diartikan sebagai ketulusan dan kejujuran. Prinsip kerja ini membuat orang Jepang melakukan pekerjaannya dengan semangat, jujur, dan tulus. Kita juga bisa belajar meniru prinsip ini, karena dalam bekerja tidak sedikit orang yang masih tidak jujur, dan juga merasa terpaksa dalam melakukan pekerjaan mereka.
Hal itu membuat mereka menjadi tidak semangat dalam bekerja. Agar bisa terus semangat dalam bekerja, maka perlu menanamkan kejujuran dan ketulusan dalam diri kita sendiri.Saat bekerja sesuai planning yang sudah ditetapkan, mereka bekerja sesuai target dengan tulus dan jujur. Orang Jepang memegang teguh prinsip ini dengan bekerja keras dengan semangat, kejujuran, dan ketulusan.
Dari beberapa contoh prinsip atau filosofi masyarakat Jepang ini kita bisa banyak belajar. Mulai melakukan evaluasi pada diri kita sendiri. Menyambut tahun yang baru kita harus melalkukan evaluasi dari yang sudah kita lakukan di tahun sebelumnya. Melakukan perbaikan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Bisa juga melakukan evaluasi dalam bisnis kita agar semakin baik. Khususnya dalam sistem human resources yang ada dalam bisnis kita.
Baca Juga : Press Release KDJ Memasuki Tahun 2021, Strategi Mempertahankan Bisnis Dikala Pandemi