Marketplace adalah salah satu media yang paling menarik untuk berjualan online. Siapa yang tidak kenal dengan marketplace yang satu ini? Bukalapak ini adalah salah satu startup generasi awal di Indonesia yang sudah eksis sejak tahun 2010. Bukalapak hadir sebagai salah satu marketplace yang ramah terhadap user yang akan menjual barang di aplikasinya. User yang ada di bukalapak sering disebut sebagai Pelapak, dan tokonya disebut Lapak. Cukup unik kan? Dengan semakin banyaknya lapak-lapak baru, mengakibatkan banyak orang mencari cara untuk berjualan di bukalapak untuk pemula. Kelas Inkubator Jualan Online Batch 76 (16/12) membahas trik jualan di bukalapak untuk pemula secara tuntas. Peserta kelas berasal dari Peserta Program Beasiswa, Peserta IJO Batch 76, sekaligus ada beberapa peserta individu yang atas inisiatif sendiri datang ke KDJ demi secercah materi cara berjualan di bukalapak untuk pemula.
Mas Muqoddar, Sang Suhu Marketplace, membimbing secara langsung kelas yang hari itu. Pemateri memakai setelah kaos hitam dan celana abu-abu. Mas Muqoddar dengan sabar membimbing peserta selama kelas tersebut berlangsung. Berhubung banyak peserta yang belum mempunyai Lapak, maka Mas Muqoddar membedah dari awal bagaimana trik jualan di Bukalapak untuk pemula. Setelah peserta diarahkan untuk membuat akun bukalapak, maka Mas Muqoddar mewanti-wanti agar akun bukalapak yang sudah jadi harus dioptimalisasikan lebih lanjut. “Jadi bukalapak ini sangat ramah pada pelapak. Karena pelapak bisa membuka ataupun menutup lapaknya. Kalau lapak tutup otomatis tidak akan ada pembelian yang masuk ke lapak. Bisa setahun, bisa sebulan, terserah pelapak. Inilah enaknya jualan di bukalapak”, Jelas Mas Muqoddar.
Bukalapak, Shopee, dan Tokopedia? Apa perbedaan antara ketiganya?
Bukalapak juga tergolong marketplace yang paling mudah dioperasikan. Fitur-fiturnya sederhana dan tidak njelimet. Akun biasa di Bukalapak hanya dapat memposting sebanyak 100 produk. Tetapi kita bisa meng-upgrade up to 1000 produk Cuma dengan memverifikasi Kartu Tanpa Penduduk si Pelapak. Cukup mudah bukan? Mas Muqoddar membandingkan juga bagaimana susahnya jualan di Tok*pedia tidak seberapa apabila dibandingkan dengan jualan di bukalapak.
Ada salah satu peserta yang bertanya, apakah perbedaan antara Bukalapak, Shopee, dan Tokopedia? Mas Muqoddar menjelaskan perbedaan antara ketiganya adalah Shopee dan Tokped lebih berfokus based on keywords. Sedangkan Bukalapak lebih based on category. Maksudnya adalah kemunculan produk di Bukalapak tidak ditentukan oleh kata kunci tetapi oleh Kategori produk kita. Jadi buatlah nama judul yang sama dari sekian banyak produkmu. Kunci untuk pengoptimalannya justru berada di ketepatan kita untuk meletakkan produk di bagian kategori. Semakin sedikit jumlah produk yang ada di kategori tertentu maka akan semakin besar peluang produkmu ditemukan orang. Jadi jangan kaget kalau jualan di bukalapak tidak laku. Besar kemungkinan kamu keliru meletakkan produkmu di kategori tertentu. Kebanyakan masalah pelapak ada di sana.
Cara berjualan di bukalapak agar banyak orderan
Lalu bagaimana tips banjir orderan di bukalapak? Menurut Mas Muqoddar trik jualan di Bukalapak itu harus bisa mengatur waktu. Kapan persediaan produk di kategori tertentu habis itulah saatnya lapak kita tampil ke depan dan push penawaran. Sama seperti Tokopedia dan Shopee kita bisa mengupload secara serentak jualan kita dalam satu waktu. Catatannya adalah kita harus memperhatikan usia jualan kita. Kalau baru jualan jangan langsung upload banyak produk.
Begitulah kiranya suasana kelas Inkubator Jualan Online Batch 76 di KDJ hari ini (16/12). Semoga bermanfaat.
*Apabila mempunyai permasalahan bisnis di Bukalapak seperti jualan di bukalapak tidak laku, atau tidak tahu cara melihat barang yg kita jual di bukalapak bisa langsung menonton video kelas yang sudah di upload. Terima kasih.