Strategi Mengelola Media Sosial Gak Bisa Asal-asalan

Strategi Mengelola Media Sosial

Diskusi PWPM Muhammadiyah Bersama Suryadin Laoddang — Siapa orang yang tidak punya media sosial? Pasti tidak ada yang tidak punya medsos di era sekarang. Mereka yang tidak punya, pasti akan disebut kuper dan gaptek alias gagap teknologi. Saking pentingnya social media di era sekarang membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mengupload konten di sana. Jargon demi konten sekarang sudah banyak diimani oleh orang-orang. Tapi untuk membuat konten yang sederhana pun ternyata tidak mudah lho sob. Membuat konten gak bisa asal-asalan dan dibuat sambinan. Tulisan ini akan bahas tentang strategi mengelola media sosial secara istiqomah dan telaten.

Antusiasme pada konten ternyata tak hanya dirasakan oleh individu perorangan, tetapi banyak lembaga dan institusi juga turut meramaikannya. Sebuah lembaga tanpa sosial media akan membuat mereka selangkah ketinggalan daripada lembaga lain. Otomatis mereka juga tidak akan mudah dikenal oleh orang-orang di luaran sana. Inilah pentingnya strategi mengelola media sosial bagi para lembaga.

Karena kita dituntut untuk mengikuti perkembangan digital, maka kita harus merumuskan strategi terbaik agar bisa eksis di dunia maya. Di sini kita akan simak keseruan diskusi dari PWPM (Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah) Yogyakarta yang membahas tentang strategi mengelola media sosial. Dalam diskusi PWPM ini hadir juga Pak Suryadin Laoddang atau Dosen Jualan, founder Kampus Dosen jualan. Bagaimana keseruan diskusinya, dan apa saja yang dibahas dalam diskusi tersebut? Simak selengkapnya di sini.

Rembug Gayeng #3 Membahas Cara Mengoptimalkan Sosial Media

Diskusi yang diadakan PWPM ini bertajuk Rembug Gayeng #3 di mana secara khusus akan membahas tentang cara mengoptimalkan sosial media, baik untuk branding, selling, ataupun promosi (marketing). Selama ini istilah-istilah tersebut populer dengan dunia bisnis dan usaha. Tapi karena pentingnya dunia digital, maka masyarakat umum pun juga harus mulai mengaplikasikan istilah-istilah tersebut agar banyak masyarakat luas mengenalnya.

Baca juga :   Dosen Jualan Bagikan Rahasia Genjot Omzet via Digital Marketing di Unnes

Di sini ada salah satu pernyataan dari Zulfi Ifani (Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) yang menarik. Beliau bilang bahwa strategi mengelola media sosial adalah “harus full timer, penuh waktu. Bukan paruh waktu seperti terjadi di bidang-bidang lain.” Artinya medsos bukanlah hal yang bisa kita sambi, atau menjadi pekerjaan sampingan. Sebab job desk pengelolaan media sosial membutuhkan profesionalitas. Di samping profesinalitas kita juga perlu strategi mengelola media sosial dengan tepat. Strategi itu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Bagi mereka yang sadar digital, tentu akan mengamini bahwa pengelolaan sosmed itu bukan perkara kaleng-kaleng. Tapi bagi mereka yang menyepelekan maka akan menganggap ribet semua proses ini. Mereka akan bertanya-tanya, memangnya kelola sosmed sepenting itu ya? Sampai-sampai harus dibuatkan strategi dan rancangan? Yuk simak alasannya di bawah ini.

Sosial Media Strategi Adalah Kunci di Era Digital

Era sekarang sosmed adalah kunci untuk eksis dan dikenal oleh banyak orang. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ketika intensitas pertemuan secara tatap muka begitu dibatasi. Sosmed seakan menjadi seperti  ruang untuk berinteraksi antar satu orang dengan orang yang lain.

Kalau upload konten kita tidak telaten dan kontinu, maka akan ketinggalan dan tidak ada yang mengenal. Pak Suryadin Laoddang menjelaskan bahwa kita butuh banyak tim untuk sekadar mengelola satu akun sosial media. Misalnya untuk mengelola satu akun instagram, maka butuh setidaknya empat orang yakni copywriting, desainer, editor video, fotografi, dan lain-lainnya. Di samping tim itu, ternyata kita juga membutuhkan orang yang dapat merencanakan konten apa yang nanti  ada di sosmed tersebut. Pak Suryadin membuat contoh konten di instagram dan pengelolaannya.

Baca juga :   Belajar Google Ads, Modal Gak Ada Tapi Untung Berlipat Ganda

Pengelolaan Media Sosial Instagram

  1. Tim Research and Development, tim ini yang akan bertugas mengurus dan menyusun konten apa yang akan kita upload tiap harinya. Bahkan tidak hanya per hari, tetapi juga membuat konten per bulan. Kalau yang akan kita kelola adalah sosmed muhammadiyah, maka carilah mereka yang paham dengan seluk beluk Muhammadiyah. Ini akan menjadi nilai plus, karena nilai-nilai di dalam organisasi akan dapat masuk ke dalam konten tersebut.
  1. Tim Produksi Konten, inilah tim yang tadi kita sebutkan. Mereka yang nantinya akan bertugas untuk mewujudkan ide-ide dari tim RnD di atas.
  1. Tim Publisher/Publikasi, tim inilah yang selalu online dari waktu ke waktu. Jadi tugas mereka adalah mengupload konten, membalas komentar, membuat story, membalas DM, serta mengomentari postingan akun lain. Tim ini harus kita buat khusus karena posisi mereka adalah sebagai pihak yang menghidupkan akun tersebut. Jadi akun instagram tidak terkesan yang menjalankannya oleh robot.

Itulah tiga tim yang harus ada dalam sebuah pengelolaan medsos institusi besar seperti Muhammadiyah misalnya. Jadi memang kita tidak boleh asal saja dalam memposting materi di Instagram. Harus ada perencanaan dan target yang jelas sehingga nanti hasilnya maksimal.

Dan yang terpenting tentunya adalah syiar dari Muhammadiyah itu sendiri dapat sumrambah kepada pihak di luar sana. Kebaikan harus kita sebarkan, bukan? Untuk itu, di samping kita telaten mengurusi sosmed, ternyata kita juga harus membuat konten yang bermanfaat bagi orang lain. Lalu apa saja konten yang sebaiknya ada di akun social media kita?

Tujuan Pengelolaan Media Sosial

Pasti semua orang mengamini, bahwa socialmedia adalah tempat untuk menyebarkan kebaikan kepada masyarakat umum. Inilah tujuan pengelolaan media sosial dari organisasi besar seperti Muhammadiyah. Kalau tidak kita yang menebarkan kebaikan, lalu siapa lagi?

Baca juga :   Workshop Internet Marketing di Jogja oleh Kemkominfo dan BAKTI

Tentu kita tidak ingin beranda sosmed kita isinya pesan-pesan yang mengarahkan kepada hoax dan hal-hal yang kontraproduktif lainnya. Nah,  kalau kita ingin merintis sosial media yang humanis seperti ini maka ada beberapa konten yang bisa kamu coba. Pak Suryadin Laoddang memberikan tips konten apa untuk masuk ke dalam sosmed.

Bagaimana Anda Mengelola Akun Media Sosial Anda Agar Lebih Bermanfaat Bagi Anda Maupun Orang Lain?

Untuk menjadi bermanfaat itu tidak harus repot kok. Jadi ketika baru pertama kali mengelola sosial media, maka ini ada beberapa ide konten yang menarik serta dapat meningkatkan interaksi akun kita;

  1. Hiburan

Konten hiburan ini isinya adalah video-video atau dan foto yang membuat followers kamu  merasa rileks. BIsa berupa tebak-tebakan atau video lucu, namun yang tetap bermuatan kebaikan.

  1. Inspiratif

Setiap orang butuh yang namanya inspirasi. Salah satu cara mencari inspirasi adalah di sosmed. Tentu tidak ada salahnya kalau salah satu konten yang kamu upload berisi inspirasi. Seperti quotes, atau penggalan video inspirasi lainnya.

  1. Edukasi

Konten ini juga wajib ada di akun kita. Edukasi adalah upaya kita untuk menjelaskan hal-hal yang belum orang banyak ketahui. Konten edukasi merupakan jalan bagi kita untuk mengenalkan diri kita kepada mereka juga bisa.

  1. Interaksi dengan Followers

Konten interaksi adalah konten yang mengajak followers untuk komen di postingan kita. biasanya konten interaksi ini berisi tebak-tebakan yang nanti jawabannya masuk ke kolom komentar. Konten interaksi bisa juga dalam bentuk story lho sob.

  1. Promosi dan Branding

Promosi atau branding adalah untuk memperkenalkan dan mengajak orang untuk ikut dan bergabung dengan kita. Sah-sah saja kita menyisipkannya ke dalam konten,  asalkan tidak sering. Hehe.

Itulah beberapa jenis konten yang dapat kita coba terapkan di sosial media masing-masing, dan utamanya dalam kapasitas kita sebagai kader Muhammadiyah.

Pak Suryadin Laoddang berpesan kepada kader Muhammadiyah untuk terus istiqomah dalam membuat konten-konten kebaikan. Tidak perlu menunggu viral karena kalau kita rutin upload konten, maka peluang untuk viral itu akan besar. Sekian tips mengenai strategi mengelola media sosial yang ada di dalam Rembug Gayeng #3 PWPM Muhammadiyah.

Disarikan dari artikel https://www.mediamu.id/2021/09/16/mengelola-media-sosial-bukan-pekerjaan-sampingan/