Psikologi Umur 25 Tahun Pada Laki-laki dan Perempuan Apakah Sama?

Psikologi Umur 25 Tahun

Psikologi Umur 25 Tahun – Beberapa waktu lalu sempat viral di sosial media sebuah trending bertajuk “Usia 25 Sudah Punya Apa?”. Tidak sekali dua kali pertanyaan eksistensial seperti ini muncul ke permukaan, membuat sebagian orang menjadi bertanya-tanya dan mengkaitkan trending tersebut dengan keadaan dirinya masing-masing.

Lalu ada apa sebenarnya dengan usia 25 tahun itu sampai-sampai banyak orang meresahkannya? Apakah memang ada standar tertentu bahwa usia 25 tahun harus sudah punya segala sesuatu? Ataukah umur 25 tahun memang menjadi tonggak tertentu bagi perkembangan hidup manusia sehingga mereka mulai memikirkan nasibnya ke depannya? Tulisan ini akan mengulas mengenai psikologi umur 25 tahun, serta nasihan apa yang mungkin akan diberikan bagi mereka yang sedang resah.

Usia seperempat abad memang seakan menantang hidup manusia apakah mereka akan stagnan atau berkembang. Pada usia ini, di mana hidup seorang anak manusia sudahj tidak menjadi tanggung jawab orang tua, telah menuntut mereka untuk mulai berpikir; aku mau apa ke depannya. Psikologi umur 25 tahun memang selalu menarik untuk kita kaji. Bahkan ada pembahasan dalam psikologi yang menyebut fase ini sebagai quarter life crisis.

Apabila menengok pada aspek psikologi, maka memang benar bahwa umur 25 adalah puncak dari quarter life crisis. Fase ini adalah fase ketika manusia sedang berada dalam posisi dilematis, baik posisinya dalam keluarga, tempat, kerja ataupun masyarakat. Lalu apa sebenarnya umur 25 tahun ini dan apa yang setidaknya bisa kita lakukan untuk mengisinya?

Usia 25 Tahun Disebut

Kadang kita bingung dengan fase-fase perkembangan hidup manusia. Ada orang yang pada usia 25 tahun masih numpang hidup dengan orang tua dan belum mandiri. Namun ada pula orang yang usianya bahkan kurang dari itu namun sudah mapan secara finansial dan sosial baik di keluarga maupun di masyarakat. Oke, sekarang kita akan bahas psikologi umur 25 tahun.

Baca juga :   Digital Marketing untuk Pariwisata Ini Dia Strateginya

Kedewasaan manusia memang sangat ditentukan oleh banyak faktor, seperti lingkungan sosial, keluarga, hingga tingkat pendidikan dari yang bersangkutan. Maka tidak heran apabila kita menemukan orang yang sudah nampak tingkat kedewasaannya pada umur 25 tahun. Tapi ada juga yang masih kekanak-kanakan pada usia lebih dari itu.

Secara umum di luar psikologi umur 25 tahun, kita dapat menemukan bahwa orang yang berumur 25 memang sudah tergolong dewasa, apapun latar belakang mereka dan apapun tingkat pendidikannya. Kalaupun mereka kuliah, pasti itu sudah lulus dan tidak menjadi beban orang tua. Maka kita dapat simpulkan bahwa  seseorang yang berusia 25 tahun  memang berada di fase transisi antara remaja dan dewasa, antara kemandirian dan beban orang tua. Jadi wajar bila mereka mengalami keresahan-keresahan eksistensial pada usia-usia ini. lalu apa saja permasalahan yang dialami pada psikologi umur 25 tahun baik oleh pria maupun wanita?

Psikis Manusia yang Berusia Seperempat Abad

  1. Psikologi Pria Usia 25 Tahun

Kita akan bahas psikologi umur 25 tahun dari segi aspek pribadi maupun dari segi karir dan sosialnya. Pada usia segini tentunya sudah ada orang yang dari segi pribadi mapan dan terjamin. Karena pada usia tersebut mereka sudah punya ancang-ancang terdekat, setidaknya dalam soal menikah. Sebagai warga yang tinggal di Indonesia tentu hal ini tak dapat kita abaikan.

Seorang pria pasti selalu akan dihadapkan pada dua pilihan pada usia 25 tahun yakni karir atau keluarga. Laki-laki akan sah-sah saja memilih antara keduanya. Jadi kebimbangan seorang laki-laki psikologi umur 25 tahun mungkin adalah terkait karir yang mungkin mereka belum dapat mencapainya. Walaupun begitu kadang hal ini juga cukup membuat stress bagi sebagian orang.

Baca juga :   Ikut Kelas Cara Menjadi SEO Specialist Yang Cocok Untuk Pemula

Maka dari itu, jika ada  laki-laki berusia dua lima dan belum mempunyai pekerjaan tentu akan menjadi gunjingan orang. Ini semacam sanksi sosial yang harus kita hadapi. Namun ini tak seberapa daripada psikologi umur 25 tahun bagi wanita yang mungkin lebih banyak sumber keresahannya.

  1. Psikologi Wanita Usia 25 Tahun

Bagi  seorang wanita berusia 25 tahun, mungkin akan mengalami fase yang mungkin akan berat sebab tekanan dari sekitarnya. Mereka yang mungkin belum menetapkan pilihan untuk menikah dan masih memilih karir akan menjadi gunjingan orang di sekitarnya.  Maka dari itu bagi wanita usia 25 tidak memberikan banyak pilihan lain, selain secepatnya menikah.

Bagi sebagaian orang mungkin akan memilih jalan lain dengan meniti karir. Tetapi itupun tak bebas dari gunjingan lingkungan sosial di sekitarnya. Beda cerita lagi apabila mereka hidup di masyarakat urban yang tidak memandang usia sebagai patokan untuk menikah.

Memang posisi wanita pada usia seperti ini sangat dilematis. Tidak hanya lingkungan masyarakat yang akan menekan mereka tetapi juga pihak keluarga yang mungkin juga terkena dampak tekanan dari lingkungan sosial.

Psikologi umur 25 tahun bagi pria dan wanita mungkin tak sama sebab kondisi lingkungan pun yang tak sama. Maka dari itu treatment untuk keduanya pun tidak sama. Mari kita bedah sedikit masalah apa yang keduanya hadapi ketika umur 25 tahun.

Pola Pikir Usia 25 dan Segenap Permasalahannya

Kita sudah mengetahui bersama bahwa usia 25 tahun menjadi fase ketika manusia berada di momen krisis individu. Setidaknya ada dua permasalahan yang harus kita selesaikan terkait pola pikir usia 25 tahun. Dua permasalahan itu adalah masalah pribadi dan masalah karir atau sosial. Jika keduanya beres sudah pasti tidak ada yang namanya quarter life crisis.

Baca juga :   Fitur Gmail Dan Fungsinya yang Mungkin Kamu Belum Ketahui

Masalah pribadi biasanya akan menyangkut jodoh, papan, dan penghasilan. Ketiganya merupakan punjer dari psikologi umur25 tahun. Bagi wanita maupun pria jika ketiganya belum ada di genggaman sampai umur 25 tahun berarti mereka akan banyak alasan untuk merasa gagal. Yang padahal semua itu tidak seperti yang ditakutkan.

Sedangkan psikologi umur 25 tahun pada pria maupun wanita yang terkait urusan karir adalah posisinya saat ini di lingkungan sosialnya. Sudah jadi apakah mereka? sudah menduduki jabatan apa dalam masyarakat, dan lain sebagainya. Setidaknya beberapa masalah tersebut akan paling menekan seorang laki-laki apabila masih belum menjadi apa-apa saaat usia 25. Namun masalah serupa tak menutup kemungkinan menimpa wanita, apalagi mereka yang berasal dari kalangan yang perekonomiannya di level menengah.

Nasihat Untuk Usia 25

Sebuah nasihat kecil dari penulis untuk sobatku yang saat ini berusia 25 tahun, mungkin tidak akan panjang. Sebab permasalahan setiap orang berbeda-beda dan tak akan selesai hanya dengan sebuah nasihat untuk usia 25. Namun bagi kamu yang saat ini mungkin mengalami keresahan karena pendapatan masih stagnan, atau belum punya tautan hati untuk masa depan, maka jangan pernah berkecil hati. Sebab fase perkembangan kedewasaan bukanlah sesuatu untuk perlombaan.

Jadi ketika kamu mendengar suara-suara sumbang di luar sana, maka lihatlah ke dalam dirimu sendirib bahwa kamu sudah dewasa dan masih akan terus melakukan apapun yang produktif untuk masa depan. Tenanglah, ada sesuatu atau seseorang yang menanti di balik bukit sana. Yang mungkin sudah menantimu dengan kebahagiaan. Namun kamu juga harus ingat bahwa bukit ada untuk  didaki dan bukan untuk diratapi. Semoga bermanfaat. Salam inspirasi.