Pada kesempatan sebelumnya kita sudah membahas tentang apa saja macam-macam kalimat penutup artikel untuk mengakhiri tulisanmu agar menggugah kesan pembaca. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan lebih memfokuskan bagaimana membuat penutup artikel opini yang tentunya agak berbeda dengan tips sebelumnya. Sudah siap bareng-bareng mengulas tentang tema ini? Lanjut ke paragraf selanjutnya.
Pada dasarnya semua artikel hampir mempunyai kesamaan struktur, baik dari pembukaan, pembahasan, hingga penutup. Yang membedakan antar satu artikel dengan artikel lain adalah isinya dan bagaimana penulis mengekspresikan pikirannya di dalam tulisan tersebut.
Ada banyak jenis artikel yang kita kenal sekarang, ada artikel ilmiah, populer, opini, hingga artikel berbentuk news atau feature. Dalam kesempatan ini kita akan membahas khusus artikel opini dan bagaimana cara membuat kalimat penutup artikel opini.
Secara umum artikel opini lebih lugas dan lebih longgar daripada jenis artikel lainnya. Apabila kita bandingkan dengan artikel ilmiah, jelas opini lebih gampang untuk kita cerna ketika membacanya. Berarti kita sudah menemukan satu ciri-ciri artikel opini yakni bahasanya lugas dan mudah dicerna. Untuk selanjutnya sebelum membahas penutup artikel opini, mari kita bahas dulu mengenai ciri-cirinya.
Ciri Ciri Artikel Opini
Sesuai janji kita di atas, mari membahas dulu mengenai ciri artikel opini. Baru nanti di akhir kita bahas tentang cara membuat penutup artikel opini. Oh iya sobat, mungkin selama ini kita sering membaca berbagai artikel yang bersliweran di media sosial. Dari sana kadang kita tak menyadari apa saja karakteristik dari tulisan tersebut. Secara umum ada beberapa ciri dan karakter artikel opini, di antaranya adalah sebagai berikut;
- Berisi pikiran dari si penulis.
- Terdiri dari pokok-pokok masalah yang akan dipecahkan melalui pembahasan.
- Biasanya tidak panjang, hanya 500-3000 kata.
- Terdiri dari tiga bagian; pembukaan, isi, dan penutup.
- Didukung oleh fakta dan data yang akurat.
Mungkin kelima hal itulah yang menjadi ciri khas dari sebuah tulisan opini. Jadi, meskipun tulisan opini terbentuk dari pikiran pribadi si penulis, namun tulisan itu tetap obyektif karena didukung oleh fakta dan data yang ada. Artikel opini adalah tulisan yang berada di antara pendapat dan fakta. Bisa jadi merupakan gabunga antara keduanya.
Buat kamu yang ingin menulis artikel opini, maka yang harus kamu perhatikan adalah struktur tulisannya. Sesuai dengan poin di atas, setidaknya ada tiga bagian dari strukur tulisan opini. Kita akan bahas pada sub judul di bawah ini. Setelah itu barulah kita bahas bersama mengenai cara membuat penutup artikel opini.
Struktur Artikel Opini
Sebuah tulisan opini pasti mengandung paragraf pembuka, isi (pembahasan), dan penutup artikel opini. Ketiganya harus ada dalam sebuah tulisan opini apabila ingin disebut sebagai sebuah opini. Mengapa harus ada pembuka? Karena dari pembuka kita dapat menyodorkan masalah kepada pembaca. Yang nantinya akan terjawab di bagian pembahasan.
Pada bagian pembahasan apa saja yang harusnya kita masukka? Nah, di dalam paragraf pembahasan inilah kita harus memaparkan bagaimana sebuah permasalahan dicari jalan keluarnya. Dalam paragraf inilah kita dapat memasukkan data dan fakta agar tulisanmu bisa lebih akurat dan terpercaya.
Namun tidak hanya sampai di sini, sebab pembahasan saja tak cukup rupanya untuk menyelesaikan masalah. Sebab kita masih membutuhkan yang namanya penutup artikel opini. Ini merupakan sebuah konklusi atas semua yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Sebuah penutup artikel opini juga merupakan jawaban atas masalah yang telah tersodorkan pada bagian awal tulisan.
Sekiranya kamu akan menulis sebuah tulisan opini maka jangan sampai tak memperhatikan ketiga bagian di atas agar pembaca tulisanmu tidak bingung menebak kemana arah pembicaraan. Itulah sedikit penjelasan mengenai struktur artikel opini, dan sekarang kita masuk membahas mengenai penutup artikel opini pada pembahasan di bawah ini.
Contoh Artikel Opini
Sebelum membahas penutup artikel opini kita harus menyamakan frekuensi dulu terkait apa yang kita sebut sebagai artikel opini. Kalau masih bingung mungkin sobat KDJ bisa melihat contohnya di bawah ini;
Dari contoh tersebut kita bisa lihat kalau sebuah artikel opini pasti mempunyai awalan yang langsung menyebutkan masalah. Bahkan hanya dari dua kalimat pertama saja kita dapat melihat permasalahannya terletak pada kalahnya jumlah kunjungan shopee ketimbang tokopedia. Data-data yang penulis sebutkan di atas hanya penguat saja, masalah utamanya tetap tentang kekalahan shopee.
Nah jika kamu menemukan jenis artikel semacam itu maka sudah tidak perlu kita debat lagi kalau itu merupakan artikel opini. Sebab tidak ada artikel ilmiah yang mempunyai kelugasan dan blak-blak an mengambil kesimpulan seperti artikel opini tersebut. Lalu setelah kita tahu apa itu artikel opini langsung saja kita akan bahas mengenai bagaimana membuat penutup artikel opini sesuai judul tulisan di atas.
Contoh Penutup Artikel Populer
Setelah berputar-putar dulu menikmati khasanah tulisan opini beserta strukturnya, maka kita telah sampai pada pembahasan mengenai penutup artikel opini. Memang bagian yang satu ini sering banyak penulis-penulis lupakan ketika membuat tulisan. Oleh karenanya kita akan ulas mengenai jenis-jenis penutup artikel opini versinya KDJ hehe.
Mempertegas Pesan Utama
Ini merupakan salah satu contoh cara membuat penutup artikel opini yang sering dilakukan oleh para penulis. Mempertegas pesan utama atau menyisipkan pesan moral di akhir tulisan sangatlah jamak orang lakukan ketika menulis.
Cara ini tidak salah sebab memang para pembaca akan mengharapkan mendapatkan sesuatu pesan dari apa yang mereka baca. Namun kita juga harus pandai-pandai dalam menyisipkan pesan utama atau pesan moral agar tak terkesan menggurui dan membosankan.
Memberi Jalan Keluar atau Solusi
Ini satu tingkat lebih solutif dari sekadar memberikan pesan moral di akhir tulisan, yakni memberikan solusi atau jalan keluar atas sebuah masalah yang ada di awal paragraf. Memang tidak sembarang penulis bisa memberi jalan keluar atas sebuah masalah.
Namun kalau kamu dapat mengakhiri tulisan dengan penutup yang solutif maka akan lebih mudah terkenang oleh pembaca. Solutif di sini bukan berarti bisa menyelesaiakan masalah tetapi juga dapat membuka pikiran pembaca sehingga bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Ini adalah contoh penutup artikel opini yang bagus dan cocok kamu aplikasikan dalam artikel tips-tips.
Bertanya dan Menantang
Nah, kadang sebuah artikel opini juga tidak hanya memaparkan masalah baru melainkan juga memunculkan masalah lama untuk dibahas kembali. Penutup artikel opini yang cocok untuk tema seperti ini adalah dengan bertanya atau menantang. Misalnya penulis membahas mengenai pemberantasan korupsi oleh KPK, maka kita bisa membuat penutup artikel yang menantang publik atau pemangku kebijakan untuk lebih serius memperhatikan kasus korupsi yang terlupakan misalnya.
Penutup artikel opini yang menantang juga cocok untuk kita aplikasikan dalam sebuah tulisan bertema bisnis atau digital marketing. Biasanya mereka sangat responsive dalam menanggapi sebuah tantangan.
Berandai-andai
Ini juga salah satu tips dalam menutup sebuah tulisan opini. Yakni dengan berandai-andai jika saja sesuatu yang menjadi jawaban atas masalah dalam tulisan tersebut dapat terjawab. Memang penutup tulisan yang seperti ini susah untuk kita buat sebab harus mengandalkan imajinasi lebih dari penulis.
Itulah tadi empat hal yang bisa kita jadikan ide untuk menulis penutup artikel opini. Tentunya kamu dapat berkreasi sendiri dengan tulisanmu yang terpenting jangan sampai lupa memberi penutup karena pembaca juga butuh kepastian dan kejelasan. Semoga bermanfaat. Salam inspirasi.