Pengusaha Muslim Jogja Kumpul di KDJ, Bahas Tren Digital Marketing di tahun 2025

Tren Digital Marketing di tahun 2025

Tren Digital Marketing di tahun 2025 — Kamis (31/10/2024) sejak pagi hari KDJ tampak menyiapkan diri dengan kesibukan-kesibukan yang tidak seperti biasanya. Bangku-bangku dan kursi ditata di pelataran KDJ yang luas. Di beberapa meja tampak tersedia kudapan khas Jepara, Makassar, dan Bantul sekaligus yang menggugah selera dan membuat tiap orang  lewat menelan ludah. Usut punya usut ternyata hari itu ada pertemuan komunitas Muslim Muda Manfaat atau yang disingkat 3M. Kampus Dosen Jualan menjadi tuan rumah pertemuan rutin Komunitas pengusaha Muslim Jogja tersebut.

Selepas sholat Dhuhur, beberapa mobil dan motor tampak  datang dari berbagai penjuru ke lokasi acara. Pengusaha-pengusaha yang kebanyakan berdomisili dan berkegiatan di Jogja mulai berdatangan dengan kolega maupun dengan keluarga. Hari itu cuaca cerah sehingga para tamu yang berdatangan  langsung duduk di kursi yang telah tersiap di pelataran. Tampak beberapa nama yang sudah tak asing lagi di belantika perbisnisan Jogja seperti Saptuari Sugiharto (Owner Tengkleng Hohah), Ferry Adi Setiawan (Owner Batik Paradise), Firman Budi (Owner Cokro Telo), Sigit (Owner Ahass Janti dan Condong Catur), Bram Wanto (Owner Bikinidcard), Imam Pamuji (Mulia Arsitek), Affi (Saiki Wae Ramen), Teh Evy (Geulys Souvenir), serta masih banyak lagi.

Sembari menanti acara dimulai beberapa peserta saling sapa di antara mereka sembari menikmati kudapan khas Bantul berupa kacang rebus, jagung, ubi, dan lain lain. Tepat pada pukul 13.30 acara dibuka dengan sambutan langsung dari Dosen Jualan selaku tuan rumah sekaligus Coach Bisnis dan Founder Kampus Dosen Jualan.

Dosen Jualan membuka acara dengan suasana informal yang khas. Nampak tidak ada sekat di antara anggota komunitas tersebut karena komunikasi berlangsung dua arah. Walaupun suasana sambutan dilangsungkan dengan sangat informal namun tetap tidak mengurangi bahasan di siang itu yang cukup ‘daging’. Pak Dosen Jualan mengemukakan tentang Tren Digital Marketing di tahun 2025  yang semakin kompetitif. Para owner harus bersiap-siap dengan segala inovasi dan perubahan tren yang bakal terus terjadi ke depannya. Pak Dosen Jualan mewanti-wanti kepada kolega-koleganya untuk tidak tergiur dengan bentuk-bentuk skema bakar duit oleh platform-platform besar seperti Instagram maupun Tiktok. Sebab ketika skema bakar duit tersebut sudah habis masanya, maka kita akan sulit untuk mencari alternatifnya atau terjebak dalam ketergantungan pada salah satu platform untuk marketing.

Baca juga :   Manfaat Tiktok Untuk Bisnis itu Buanyak Banget Lho, Gak Percaya?

Berbagi Pengalaman untuk Insight yang Baru

Setelah pembukaan kemudian acara memasuki sesi sharing. Ada beberapa pengusaha yang memberikan pengalamannya ketika memakai platform-platform baru seperti facebook Pro ataupun reels Instagram ketika melakukan branding dan selling. Mereka mengakui memang ada kalanya platform mempunyai algoritma yang memudahkan mereka untuk mengalami kenaikan traffic. Bahkan hanya dengan video beberapa menit saja sanggup mendatangkan cuan berupa dollar. Namun tidak jarang di era serba konten ini engagement juga bisa turun drastis. Diskusi berlangsung dengan cukup seru dan banyak insight didapatkan dalam sesi sharing tersebut. Di akhir sesi, diambil kesimpulan bahwa akan ada kejutan daam Tren Digital Marketing di tahun 2025. Dan mereka terus berupaya mengupgrade untuk menyongsong momen tersebut.

Tidak terasa waktu berlalu. Adzan Ashar sudah bergema di mushola depan Kampus Dosen Jualan. Para peserta pertemuan komunitas 3M kemudian melangkahkan kaki untuk menunaikan sholat. Selepas itu sesi berlangsung dengan cair dan diakhiri dengan sesi foto-foto. Pada momen penutupan pak Dosen Jualan mengungkapkan saat ini sedang mempersiapkan sebuah sebuah terobosan baru dalam hal digital marketing yakni Homeschooling Digital Marketing. Para peserta menyambut dengan hangat ide tersebut dan berharap segera terealisasi. Sebelum pulang, para hadirin melihat-lihat kondisi kelas dan tampak berdiskusi di depan banner bertuliskan JVM (Jawon Virtual Marketing). Di sela-sela obrolan pak Dosen  memperkenalkan JVM sebagai sebuah agency digital marketing yang bergerak di bidang maintenance website dan SEO yang kini sedang naik daun di kalangan pengusaha.