Pandemi memang belum usai. Di saat orang-orang sudah mulai terbiasa dengan kehidupan tatanan baru, ternyata pandemi masih menyisakan cerita pilu bagi pelaku bisnis di ranah online. Bisnis online di masa pandemi sebenarnya tidak sekelabu yang terbayangkan. Ada peluang-peluang baru yang sebenarnya muncul seiring masa pandemi corona. Peluang itu salah satunya adalah beralihnya kegiatan transaksi barang dari toko konvensional ke toko online. Namun peluang ini sudah banyak orang yang mengetahui sehingga saat ini telah muncul ribuan toko online baru setiap harinya. Mungkin bagi ‘pemain’ bisnis lama hal ini menjadi tantangan tersendiri. Momentum yang seharusnya bisa meraup untung maksimal, malah tidak jarang ada bisnis yang harus merana kesepian karena banyaknya saingan baru. Tulisan ini akan sedikit memberikan motivasi untuk pebisnis online di masa pandemi covid-19.
Kata kunci untuk memahami keadaan dunia digital marketing saat ini adalah : tantangan. Di saat semua penjual mengalihkan penjualannya ke ranah online, maka akan muncul tantangan bagi pemain lama untuk bisa survive dan tetap mendapatkan pelanggan. Banyaknya kompetitor membuat kita harus memetakan ulang atau menganalisis SWOT produk kita. Kita harus menekankan analisis pada aspek harga, kualitas produk, cara pemasaran, serta merawat target pasar. Setiap pebisnis online mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan bisnis lain. Semisal dalam aspek harga, kualitas, maupun target pasarnya. Apabila bisnis online kita mulai terseok-seok dalam aspek harga, maka harus menekankan kelebihan di aspek kualitas produk, begitupun seterusnya. Namun alangkah baiknnya apabila semua aspek kita tingkatkan melebihi semua kompetitor.
Survive produk Rokok adalah salah satu contoh untuk motivasi pebisnis online menghadapi kompetitor
Ada beberapa cerita sukses tentang bertahannya sebuah bisnis saat dilanda krisis. Ini kisah tentang survive yang harus mereka lakukan dengan berdarah-darah. Produk-produk rokok lawas, semisal Djarum, Gudang Garam, dan Sampoerna misalnya. Di saat muncul badai kompetitor yang luar biasa derasnya, mereka justru tidak bertarung di aspek yang tidak mereka kuasai. Banyak produk rokok ‘generasi baru’ yang mengunggulkan aspek harga. Kita tahu sendiri bahwa harga rokok yang murah bisa lebih mudah menggiurkan customer. Namun pebisnis rokok besar tidak serta merta menurunkan harga untuk menyaingi kompetitor yang baru. Justru mereka berfokus untuk tetap menjaga kualitas produk serta menjaga target pasar agar tidak kepincut dengan produk lain. Alhasil mereka sanggupn bertahan sampai sekarang, sedangkan para pemain lama yang mengunggulkan harga justru tumbang lebih dulu.
Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita. Motivasi untuk pebisnis online di masa pandemi covid-19. Kemunculan banyak kompetitor bukanlah sebuah hambatan untuk terus berjualan. Memang dampak dari kemunculan kompetitor baru sangat terasa bagi kita, seperti omset yang sepi, kehilangan pelanggan, dan lain-lain. Tapi itu semua akan terlewati apabila kita sanggup menjawab tantangan. Kuncinya menghadapi tantangan adalah berfokus pada kelebihan, serta pelan-pelan menambal kekurangan. Pada dasarnya setiap bisnis pasti memiliki sisi kelemahan, entah itu dalam segi harga, kualitas produk, cara pemasaran, maupun target pasar. Kalau kita bermain di ranah online tentunya yang menjadi fokus perbaikan adalah dalam segi pemasaran dan target pasar. Dua hal ini termasuk pilar utama dalam sebuah bisnis online, entah itu online shop, maupun bisnis skala besar.
Saat ini hampir semua pemain bisnis online menggunakan tabel konten untuk melancarkan promosi bisnis
Cara survive untuk bisnis online di masa pandemi adalah dengan memanfaatkan berbagai fitur dalam sosial media saat ini. Memang banyak pendatang baru yang lebih jago dalam soal pemasaran online. Tapi pada dasarnya semua produk online memiliki perbedaan dan ciri khas. Ciri khas inilah yang harus kita maksimalkan. Terkadang banyak pebisnis online terlalu berfokus pada kekurangannya, sehingga ketika kalah langkah dengan kompetitor akan terpuruk bisnisnya. Namun ini tidak berlaku, karena pemain lama selalu mempunyai hal yang spesial. Apakah itu?
Kelebihan dari bisnis online yang sudah lama adalah terkait target pasar. Banyak pemain lama yang tidak memiliki target pasar yang jelas karena mereka muncul saat terjadi boom permintaan barang secara online dari customer saat pandemic covid. Salah satu cara yang bisa kita coba untuk menjaga target pasar adalah optimalisasi konten di dalam sosial media. Saat ini semua pelaku digital marketing melakukan cara yang serupa, yakni melakukan strategi soft selling untuk mengoptimalkan promosi produk. Strategi soft selling berguna untuk memperluas target pasar kita, dari yang awalnya hanya pencari barang, menjadi para pencari info. Kita bisa melakukan soft selling melalui penyisipan kualitas produk, spesifikasi dan lain-lain ke dalam sebuah video singkat misalnya. Ini akan lebih gampang dicerna customer daripada hanya postingan foto serta harga produk.
Proses dalam menyusun jadwal konten untuk optimalisasi sosial media adalah dengan pemetaan target pasar serta apa yang mereka butuhkan. Apabila dulu mereka mencari produk kita, sekarang pola itu dibalik. Kita justru yang mencari apa yang sedang customer butuhkan. Apabila produk kita menyasar mereka yang berusia 17-20 tahun maka ada baiknya kita memperbanyak konten-konten video, entah dalam platform instagram, tiktok, maupun youtube. Apabila pangsa pasar kita yang berusia 35-40 maka ada baiknya memanfaatkan Whatsapp dan Facebook untuk memaksimalkan promosi. Saat melakukan promosi tidak hanya dengan spesifikasi dan harga produk saja, melainkan harus kita sisipkan konten yang informatif agar customer nyaman terlebih dahulu dengan akun kita.
Konten Informatif dapat kita sisipkan di sela-sela promosi jualan
Oleh karenanya sangat disarankan untuk membuat tabel konten yang berisi jadwal posting serta tema yang akan kita bahas. Kita bisa membedakan substansi konten menjadi tiga jenis. Pertama konten edukasi/informative, konten pancingan/interaksi, konten jualan produk. Apabila dalam sehari kita bisa memposting ketiganya secara berurutan maka sudah dipastikan audience akan mengenal produk kita secara khusus. Secuek-cueknya audience pasti akan memperhatikan jam berapa, substansi tema, serta apa yang dibahas dari sebuah postingan. Mungkin di awal penerapan strategi ini akan ada banyak kendala seperti minimnya engagement serta kendala untuk memenuhi tiga target postingan dalam sehari. Mayan banyak cuy. Namun perlahan tapi pasti engagement akan naik dengan sendirinya, terutama apabila kita sanggup memproduksi konten secara rutin dan menarik.
Motivasi untuk pebisnis online di masa pandemic covid-19 patut kita aplikasikan saat bisnis kita mengalami kemacetan omset. Tidak ada yang paten dalam rumus jualan online. Banyak faktor yang mempengaruhi performa produk kita di ranah online, mulai dari berubahnya komposisi target pasar, kompetitor, serta permintaan pasar. Seorang pebisnis online harus senantiasa tanggap melihat perkembangan. Ada baiknya kita bergabung dengan komunitas pebisnis juga agar mengetahui perkembangan terkini. Informasi terkait peluang pun ada banyak dibagikan di sini. Mari kita manfaatkan momentum covid yang membuat bisnis merana ini bisa mengantarkan omset berlipat buat kita. Pastikan bisnismu tetap jalan, selagi menunggu kondisi pandemic berbaik hati untuk berhenti. Selamat mencoba dan jangan patah semangat.