Jalan Samurai Kampus Dosen Jualan, Musashi dan Repetisi
Oleh Adhi Surya Permana
Waktu kecil dulu saya suka sekali baca serial Musashi. Salah satu yang saya sukai adalah teknik samurai nya simple, tidak kaku dan tepat sasaran. Banyak dari lawan yang dikalahkanya hanya dengan 5 langkah bahkan kurang dari itu. Termasuk saat mengalahkan lawan tangguh nya Sasaki Kojiro.
Sang maestro Samurai ini kenyataannya benar-benar ada. Salah satu peninggalannya adalah sebuah kitab/buku berjudul “Go Rin No Sho atau The book of Five rings” yang berisi tentang teknik dan seni samurai yang di anutnya. 5 prinsip ini saat ini digunakan oleh banyak ahli bela diri bahkan pebisnis.
Lalu apakah Musashi menjadi hebat karena punya banyak Jurus? bagi Musashi bukan banyak jurus yang dia perlukan tetapi repetisi. Sesuatu yang dia dapatkan secara standar dan kemudian di ulangi secara berulang-ulang sehingga menjadi master.
Prinsip Musashi dalam teknik pedangnya adalah :
(1). Musashi menganjurkan untuk memegang pedang panjang di satu tangan dan pedang pendek di tangan lainnya.
(2). Selalu bertarung dengan membelakangi sinar matahari atau menyampinginya. Jangan bertarung dengan menghadap sinar matahari, kecuali tidak ad pilihan lain.
(3). Jangan menggunakan teknik pedang secara kaku. Teknik terbaik ialah teknik yang menyelamatkan nyawa Anda, bukan teknik standar yang tidak mengembangkan posisi atau keahlian Anda.
(4). Bila di kepung oleh banyak samurai, jangan menunggu serangan. Namun harus mencoba mengendalikan mereka, bukan dikendalikan. Maju dan serang ke satu arah, kemudian berbalik untuk menyerang ke arah lainnya. Terus seperti itu. Dengan cara ini, Musashi mampu mengalahkan 20 sampai 30 samurai sendirian dalam sebuah pertempuran
Jadi yang dilakukan Musashi selama itu hanyalah melakukan 4 step / langkah yang terus di lakukan secara berulang-ulang dan itu menjadikannya samurai tanpa tanding.
Untuk menjadi Musashi modern sudahkah kita melakukan seperti sang maestro lakukan ? Repetisi..lakukan secara berulang ulang…try & try again. Kebanyakan dari kita tidak sabaran. Mau nya instan, mau nya cepat bisa jurus menebas pohon lupa. Namun kita lupa mie instant juga perlu air panas. Jurus tanpa kuda-kuda mantap mudah di robohkan. Seperti pemain sepakbola kita maunya bisa tiki taka begitu di kepung musuh yang lebih kuat staminanya keburu ngos-ngosan (7 hari 7 malam di serang kata komentator).
Tapi yang melakukan prinsip seperti Musashi pun ada. Mungkin juga tidak banyak. Salah satunya adalah Pak Mulyadi Baker. Saya beruntung bisa bertemu dan sharing orang hebat seperti beliau. Bertemu beliau jargon ” bisnisnya jalan, orangnya jalan-jalan” nyata adanya.
Dari beliau saya mendapatkan pelajaran penting ” bisnis yang baik itu adalah bisnis yang menghasilkan profit”. Paradigma offline saya rontok ketika bertemu beliau. Bukan masalah apa yang anda tawarkan yang masalah adalah itu profit atau tidak?
Yang beliau lakukan simple. Melakukan apa yang di ajarkan suhu Suryadin Laoddang secara berulang-ulang tanpa protes dan mau menunggu hasil prosesnya dengan doa dan sabar selama 6 bulan.
Dan hasilnya seperti sekarang…panen.
Terima kasih Mastah Mulyadi Baker #salim dari yunior