Tidak terasa tujuh tahun sudah berlalu, semenjak Kampus Dosen Jualan pertama kali diselenggarakan di teras rumah Bapak Suryadin Laoddang pada tahun 2014. Sebuah perjalanan panjang memang, sebab dari yang awalnya pelatihan sederhana di teras rumah tersebut kini sudah bermetamorfisis menjadi tempat kursus digital marketing kenamaan, setidaknya di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Namun mimpi KDJ untuk terus mengepakkan sayap itu apakah hanya akan berhenti sampai di sini? Tentunya tidak. Tulisan ini akan menjadi refleksi hari ulang tahun KDJ ke -7 bagi sobat KDJ, alumni, dan keluarga besar yang ada di Piyungan agar terus selalu berbenah.
Tujuh tahun merupakan waktu yang singkat, bagi mereka yang tidak melakukan apa-apa untuk mengisinya. Tapi tujuh tahun adalah waktu yang cukup bagi mereka yang ingin mewujudukan mimpinya melalui kerja-kerja dan cucuran keringat. Tujuh tahun yang cukup panjang itulah perjalanan KDJ, sebab sudah ada banyak kisah suka maupun duka yang mewarnainya hingga menjadi seperti yang sekarang.
Di Balik Makna Ulang Tahun KDJ 1 Oktober
Tulisan ini tak bermaksud untuk meromantisir suka duka perjalanan panjang KDJ tersebut, tetapi tulisan ini adalah sebagai refleksi tentang sebuah pengalaman yang akan terus terkenang untuk pedoman perjalanan ke hari-hari depan. Mungkin bulan Oktober memang tidak terlalu romantis, seperti halnya bulan-bulan lain yang meriah. Bahkan oktober menjadi semacam bulan sendu karena di bulan ini terjadi musim pancaroba yang tidak sedikit menjadi sebab sakitnya seseorang. Namun kami keluar dari semua mitos dan romantisasi tersebut, dan berusaha hadir apa adanya, sampai sekuat tenaga kami.
Kampus Dosen Jualan secara resmi hadir ke belantika dunia wirausaha semenjak bulan Oktober tahun 2014. Ketika itu Pak Suryadin Laoddang yang berusaha merintis bisnis Mukena Distro, berinisiatif untuk mengajak anak-anak muda agar mau berkembang dan berusaha bersama dalam wadah jualan online. tidak dinyana ternyata cukup banyak peminatnya ketika program beliau baru pertama kali digelar.
Meskipun namanya adalah Kampus Dosen Jualan, tapi KDJ pada masa awal berdirinya jauh dari kata sebuah kampus. Bentuknya lebih mirip semacam pelatihan kewirausahaan di balai RW dengan tempat duduk yang masih lesehan. Tapi semangat dari kata kampus tadi bukanlah terletak di bentuk fisik gedung pelatihan, melainkan pada visi dan misi yang diusung serta substansi pembicaraan.
Pada awal perintisannya, ternyata Kampus Dosen Jualan juga tidak luput dari kata tidak lengkap. Cara dan metode belajarnya juga jauh dari keadaan di masa sekarang. Tapi itu tidak menyurutkan alumni-alumni berikutnya untuk mengikuti program yang kini dinamakan Inkubator Jualan online itu.
Pada saat perintisan itu, Kampus DOsen Jualan menyadari bahwa ekosistem bisnis online masih belum begitu menarik minat banyak orang sehingga KDJ tak pernah sekalipun mematok investasi untuk setiap program yang dibuka. Bahkan dari angkatan 1 hingga angkatan 30, semua program KDJ berstatus gratis dan mungkin hanya satu-satunya di Indonesia yang sanggup menggratiskan program selama tiga bulan ini.
Jatuh Bangun KDJ hingga Tahun ke 7
Setelah program KDJ berlalu dari angkatan 1 hingga 30, lalu kami mematok investasi untuk setiap program kami. Tapi lebih kepada semacam iuran bersama untuk membiayai ongkos listrik, wifi serta parkiran saja. Meskipun programnya tidak lagi gratis, tapi justru antusiasme peserta semakin meningkat. Bahkan jumlah peserta mengalami peningkatan dari angkatan per angkatan.
Bahkan pada tahun 2017 KDJ berhasil mencari kapling tanah di daerah Kapanewon Piyungan sebagai homebase selanjutnya untuk tempat kursus digital marketing. Dan hasilnya adalah gedung yang sekarang. Mungkin gedung yang sekarang berdiri di desa Sri Martani tersebut adalah semacam bonus dari Allah atas jerih payah dan sikap prihatin KDJ selama 30 angkatan menggratiskan programnya. Tapi kami menyadari bahwa di balik perjalanan itu, selain ada peran Yang Kuasa, ternyata tetap ada ikhtiar dan usaha dari segenap karyawan, mitra, klien, dan seluruh keluarga besar KDJ di manapun berada.
Mungkin tidak ada perjalanan KDJ yang sedemikian menyesakkan dada kecuali peristiwa awal pandemic corona pada tahun 2020 kemarin. KDJ yang sempat mengepakkan sayapnya dengan membuka empat cabang di Cibubur, Tangerang, Makassar, dan Jogja, ternyata harus menerima kenyataan pahit yakni dilarangnya segenap kegiatan berkumpul, termasuk dalam belajar digital marketing.
Dari situlah kampus KDJ juga tutup sebagaimana kampus-kampus lainnya. semua peserta tidak ada yang datang untuk belajar di KDJ. Bahkan KDJ harus merelakan beberapa karyawan terbaiknya untuk resign karena kondisi pandemic yang sedemikian menjepit. Badai itu demikian kuatnya sehingga harus dilalui KDJ dengan terengah-engah dan hampir pasrah. Saat itu benar-benar kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan perombakan dan inovasi apapun. Akhirnya KDJ harus mati suri sementara waktu untuk menanti kondisi membaik kembali.
Badai Telah Kami Lewati
Barulah pada pertengahan tahun 2020, tepatnya pada bulan agustus 2021, KDJ kembali memberanikan diri untuk membuka kelasnya dan merekrut beberapa pion-pion baru untuk menggawangi kampus digital marketing tersebut.
Justru yang pertama kali dibuka bukanlah pelatihan yang berbayar tetapi program beasiswa yang setahun full gratis itu. Ada sepuluh peserta baru dari seluruh penjuru Indonesia menjadi penerima beasiswa awardee KDJ tersebut. kami juga menerima punggawa baru untuk membantu administrasi kantor sehari-harinya. Dan pada akhir tahun 2020, kami sudah berhasil menyeimbangkan kapal kembali dengan merekrut beberapa karyawan lagi untuk mengurus semua hal yang berkaitan dengan urusan kantor.
Dan kunci dari semua ini adalah pada pergantian tahun 2020 ke tahun 2021. KDJ dengan cepat beradaptasi dengan keadaan new normal. Kami melakukan kelas dengan membuka dua tipe kelas yakni kelas tatap muka dan juga jarak jauh. Dari situlah muncul kembali antuasiasme yang sempat mati suri tersebut. semenjak akhir tahun 2020 itulah kami telah membuka kelas IJO Angkatan 76, yang merupakan angkatan pertama sejak pandemi.
Jumlah pesertanya merupakan yang terbanyak daripada angkatan-angkatan sebelumnya. Sesuatu yang berada di luar rencana kami, dan semua ini jelas ada campur tangan dari Yang Kuasa. Sebagai umat yang beriman tentu ini harus kita imani bersama, di samping tugas utama manusia memanglah untuk berusaha.
Hadir untuk terus Menebar Manfaat
Melalui program IJO dan juga beasiswa, KDJ membuka kesempatan kepada setiap generasi muda yang ingin belajar bisnis online dan wirausaha. Kami ingin hadir dan berkomitmen untuk menebar manfaat sebanyak mungkin di usia yang ke tujuh ini. mungkin rencana itu tidak begitu muluk, tapi biarlah waktu dan orang di luar sana yang menilai kehadiran kami. Terpenting adalah kita terus bergerak untuk maju. Tidak hanya kita yang terdampak kondisi pandemi, maka dari itu tidak ada alasan lagi untuk tidak bergerak maju. Semoga kehadiran kami memberi manfaat untuk semua. Selamat ulang tahun, KDJ yang ke-7. Badai telah kami lewati.
Ttd. Suryadin Laoddang, dan Keluarga Besar KDJ di Piyungan.